Skizofrenia katatonik, seperti namanya, adalah keadaan di mana orang tetap tenang dan tidak bergerak.
Itu tidak mempengaruhi proses berpikir mereka dengan cara apapun. Faktanya, banyak pasien yang telah didiagnosis dengan kelainan ini sebenarnya percaya bahwa mereka adalah manusia normal. Kondisi ini dapat memengaruhi kemampuan pasien untuk menjalankan fungsi sehari-hari seperti makan dan bernapas.
Skizofrenia katatonik memengaruhi perilaku Anda dengan cara yang aneh. Anda mungkin tetap diam dan diam. Atau, Anda mungkin menjadi hiperaktif, atau bahkan kasar. Istilah baru untuk kondisi ini adalah gejala katatonik atau catatonia. Untuk lebih memahami katatonia, Anda harus tahu sedikit tentang skizofrenia dan apa penyebabnya.
Seperti banyak penyakit mental lainnya, skizofrenia dapat diturunkan dari satu orang tua kepada seorang anak. Bisa juga disebabkan oleh faktor fisik, seperti kerusakan otak akibat tumor otak atau stroke.
Skizofrenia tidak mengancam jiwa, tetapi bisa mengganggu kehidupan seseorang. Orang dengan gangguan tersebut sering mengalami masalah dengan hubungan interpersonal.
Mereka sering kali menarik diri dari masyarakat dan mungkin juga mengalami depresi atau penyalahgunaan zat.
Gejala katatonik bervariasi dari orang ke orang, tergantung pada jumlah obat yang diminum dan seberapa parah penyakitnya. Banyak dokter menganggapnya sebagai bentuk skizofrenia yang lebih ringan, karena gejala katatonik umumnya dimulai dengan lambat. Namun, jika tidak ditangani, mereka dapat berkembang. Gejala berupa lekas marah, halusinasi, perubahan perilaku, dan perubahan nafsu makan dan pola tidur.
Catatonia adalah keadaan di mana pasien kehilangan kendali atas dirinya sendiri. Misalnya, mereka mungkin menjadi sangat tertekan dan kehilangan semua kemampuan untuk berpikir logis. Mereka mungkin juga mulai berhalusinasi dan melihat serta mendengar hal-hal yang tidak ada. Gejala lain mungkin termasuk kesulitan berbicara atau memahami kalimat, merasa terpisah dan tidak dapat mengingat apa pun, tidak ingin meninggalkan rumah, dan tidak ingin pergi ke pesta atau tempat di mana orang akan memperhatikannya.
Meskipun tidak ada obat yang tersedia untuk gangguan ini, banyak orang telah belajar mengatasinya dengan cara mereka sendiri. Ini termasuk pengobatan dan psikoterapi. Terapi membantu pasien mengatasi depresi dan kecemasan mereka dengan mengajari mereka teknik untuk meningkatkan suasana hati dan mengendalikan pikiran mereka.
Ada juga terapi perilaku kognitif, yang dapat membantu pasien belajar mengenali pemicu dan apa yang mereka pikirkan saat melihat hal-hal yang mungkin salah tafsir.
Banyak orang mencoba berbagai teknik untuk mengatasi gejala mereka secara efektif. Misalnya, ada buku dan ebook bantuan mandiri yang tersedia secara online.
Salah satu teknik umum disebut “Respon Relaksasi.” Teknik ini melibatkan penggunaan latihan pernapasan yang disebut TM. Ini bekerja dengan melatih seseorang untuk memfokuskan pikirannya pada saat ini dan tidak memikirkan peristiwa masa lalu dan masa depan.
Teknik umum lainnya yang digunakan untuk mengobati gejala katatonik disebut terapi pencitraan. Ini mengajarkan seseorang untuk membayangkan sesuatu terjadi secara berbeda untuk membantunya melihat sesuatu dengan lebih jelas.
Perawatan lain termasuk terapi pelatihan perilaku dan terapi kognitif. Terapi perilaku mencakup mempelajari cara-cara baru untuk menanggapi perasaan dan perilaku orang. Terapi kognitif melibatkan peningkatan pemahaman seseorang tentang perilakunya sendiri dan bagaimana perilaku itu memengaruhi orang lain.
Terapi kognitif juga dapat mengajari seseorang cara mengidentifikasi dan mengubah perilaku yang tidak diinginkan. Misalnya, seseorang dengan gejala katatonik mungkin belajar bagaimana menghindari orang yang agresif atau kasar. Terapi kognitif mungkin juga mengajarinya cara mengenali saat dia bersikap tidak masuk akal.
Penting untuk diingat bahwa penyebab skizofrenia katatonik sangat bervariasi dari orang ke orang. Perawatan terbaik bergantung pada apa yang menyebabkan gejala, seberapa parah gejala tersebut, dan bagaimana pengaruhnya terhadap kehidupan orang tersebut.