Fluktuasi, atau variasi, adalah perubahan bertahap dalam satu keadaan dari keadaan lain.
Ini adalah bentuk kata benda abstrak dari kata fluktuatif, yang berarti terus berubah bolak-balik antar negara.
Fluktuasi paling sering diterapkan pada hal-hal abstrak atau non-fisik, yang sering berubah, termasuk harga saham, cuaca, atau keadaan emosi seseorang. Contoh: Fluktuasi harga TV yang tiba-tiba biasanya sangat mengganggu – bisa jadi semakin keras saat iklan ditayangkan atau menjadi lebih pelan saat acara ditutup. Ini hanyalah satu contoh bagaimana fluktuasi bisa menjadi hal yang baik bagi sebagian orang.
Sementara istilah itu mengacu pada perubahan itu sendiri, kita juga bisa menganggapnya sebagai perubahan kualitas. Ketika kita memikirkan produk baru yang akan keluar atau gaya berpakaian baru, tiba-tiba ada perubahan kualitas. Ini bisa menyenangkan bagi seseorang. Sayangnya, ada sisi negatifnya.
Jika suatu produk atau pakaian atau apa pun yang kita anggap hebat tiba-tiba hilang, nilainya menurun secara signifikan, yang berpotensi memengaruhi kualitas hidup kita. Inilah mengapa ada begitu banyak orang yang membenci fluktuasi.
Jika ada sejumlah volatilitas dalam suatu saham, itu dikatakan stabil. Sebaliknya, jika tidak ada fluktuasi sama sekali, dikatakan tidak stabil. Kita dapat menganggap stabilitas sebagai keadaan di mana saham bergerak dan tidak menjadi lebih buruk atau lebih baik dari sebelumnya.
Salah satu masalah terbesar di pasar keuangan adalah ketidakstabilan. Ini karena dapat menyebabkan kerugian dalam jumlah besar dan juga dapat membuat orang kehilangan kepercayaan pada kemampuan trading mereka sendiri. Ini terutama berlaku untuk pemula karena mereka harus menghadapi fluktuasi yang konstan dan mereka mungkin tidak tahu cara menanganinya.
Terkadang kita melihat fluktuasi sebagai kabar baik. Misalnya, jika ada perang atau gempa bumi, maka akan ada lebih banyak volatilitas di pasar karena ada perubahan besar di sana. Ini juga pertanda baik bagi investor.
Berita buruk adalah berita buruk tidak peduli bagaimana itu datang.
Namun, bukan berarti tidak ada harapan lagi bagi para pedagang.
Sangat penting bagi trader untuk memahami bahwa ada kabar baik dan kabar buruk di pasar. Kabar buruk seringkali jauh lebih buruk daripada kabar baik. Ini karena kita tidak bisa melihat berita buruk sampai terlambat. Seperti kata pepatah, “waktu menyembuhkan semua luka.”
Ketika kita melihat ada kabar baik, kita sering kali memandangnya dengan optimisme. Ini karena fakta bahwa ada lebih banyak informasi positif di berita yang dapat membantu kita dalam trading.
Misalnya, biasanya ada saat-saat ketika ada kabar baik karena perekonomian dunia lebih baik dari sebelumnya dan kita melihat pengangguran turun dan harga barang turun. Ini dapat berarti bahwa ada lebih banyak pilihan dalam perekonomian dan kemungkinan akan ada lebih banyak kesempatan untuk menghasilkan uang. Selain itu, biasanya terjadi perubahan harga komoditas atau perekonomian.
Cara lain agar kabar baik bisa datang adalah saat peristiwa besar terjadi. Ada banyak peristiwa besar dan selalu ada ketakutan akan suatu peristiwa terjadi atau hal-hal tidak berjalan seperti yang kita harapkan. Ketakutan ini menyebabkan para trader bereaksi dengan ketakutan dan seringkali mereka panik. Ini adalah jenis fluktuasi terburuk karena sering kali bisa menjadi yang terburuk dari kita.
Misalnya, ada ketakutan akan perang dan orang-orang mungkin tidak mau berdagang karena mereka melihatnya sebagai perubahan besar. Mereka mungkin masuk ke mode panik dan akhirnya kehilangan segalanya karena mereka tidak mengerti cara kerja perdagangan. Ketakutan ini bisa menyebabkan kita melakukan kesalahan. Namun, selalu ada kesempatan untuk belajar dari peristiwa ini dan membuat keputusan yang lebih baik di lain waktu karena kesalahan sebelumnya dibuat.