Apa itu OCD? Pertanyaan umum di antara orang-orang dengan Obsessive Compulsive Disorder.

Orang dengan gangguan obsesif-kompulsif terus-menerus terganggu oleh pikiran, gambaran, atau dorongan yang tidak diinginkan. Penyebab paling umum dari OCD adalah: ketidakseimbangan biologis/kimia (kondisi medis yang mendasari seperti ADHD, kecemasan, depresi, gangguan bipolar, penyalahgunaan obat, gangguan makan, atau gangguan kepribadian); dan penyebab mental (seperti stres, trauma, kecemasan, depresi, gangguan bipolar, alkoholisme, atau gangguan kepribadian). OCD bukanlah penyakit. Ini adalah gejala penyakit yang mendasarinya.

Jika Anda menduga Anda menderita OCD, ada beberapa cara untuk mendiagnosis dan mengobatinya. Beberapa metode umum meliputi

Gangguan obsesif-kompulsif dapat diobati. Jika menurut Anda perilaku kompulsif Anda mungkin merupakan tanda gangguan lain, temui dokter Anda untuk diagnosis yang benar.

Dokter juga meresepkan obat untuk mengobati OCD. Obat-obatan ini biasanya digunakan untuk mengobati depresi atau kecemasan.

Ada juga banyak teknik psikoterapi yang dapat membantu pasien dengan gangguan obsesif-kompulsif

Metode psikoterapi ini berfokus pada pikiran dan perilaku negatif pasien.

Obat-obatan sering diresepkan oleh dokter untuk orang yang menderita Obsessive-Compulsive Disorder. Terkadang obat adalah satu-satunya bentuk perawatan yang tersedia. Mereka bekerja dengan mengurangi gejala OCD. Namun, obat-obatan ini memang memiliki efek samping.

Perawatan untuk Gangguan Obsesif-Kompulsif sangat individual dan tergantung pada seberapa parah kondisinya dan seberapa parah gejalanya. Ada berbagai bentuk psikoterapi, obat-obatan, dan teknik psikoterapi yang tersedia untuk orang yang menderita Obsessive-Compulsive Disorder.

Terapi Perilaku Kognitif (CBT) adalah salah satu cara paling umum yang dilakukan orang dengan Gangguan Obsesif-Kompulsif untuk mengurangi perilaku kompulsif mereka. CBT bertujuan untuk mengubah cara seseorang berpikir tentang perilaku kompulsifnya.

CBT bekerja dengan berfokus pada perubahan pola pikir yang mengarah pada OCD. CBT menggunakan berbagai teknik untuk membantu pasien mengatasi masalah perilaku.

Terapi Perilaku adalah bentuk pengobatan lain untuk Gangguan Obsesif-Kompulsif, yang menargetkan cara pasien menghadapi situasi. perilaku kompulsif.

Terapi perilaku bekerja dengan menggunakan metode seperti teknik relaksasi, self-hypnosis, hipnoterapi, atau self-talk untuk membantu pasien mengatasi masalah perilakunya. Teknik ini sering digunakan bersama dengan CBT. Perilaku dapat mencakup menghitung objek, menghitung mundur, menghitung dengan suara keras, menghitung mundur sambil menggerakkan tangan menjauh dari hitungan, dan sebagainya.

Terapi Psikoanalitik adalah salah satu bentuk terapi yang dapat digunakan untuk membantu pasien mengatasi kompulsi OCD. Dalam bentuk terapi ini, pasien diberikan terapi yang membantu mereka mengungkap akar penyebab perilaku mereka. Misalnya, seseorang dengan Gangguan Obsesif-Kompulsif mungkin memiliki pikiran obsesif kompulsif tentang mencuci tangan. Terapi semacam ini berurusan dengan pikiran bawah sadar seseorang yang memiliki kekuatan untuk menciptakan kebiasaan yang menghasilkan perilaku kompulsif.

Singkatnya, tidak ada penyebab atau alasan khusus mengapa Obsessive-Compulsive Disorder terjadi. Ada banyak kemungkinan penyebab kondisi tersebut.

Banyak dokter dan terapis percaya bahwa Obsessive-Compulsive Disorder disebabkan ketika otak menjadi terlalu aktif, menyebabkan pikiran, ritual, atau perilaku irasional. Misalnya, seseorang dengan Obsessive-Compulsive Disorder mungkin merasa cemas jika mereka tidak menggosok gigi dalam beberapa jam tetapi berpikir bahwa mereka harus mencuci tangan beberapa kali sebelum melakukannya. Karena OCD hasil dari memiliki pikiran irasional, inilah mengapa kondisi ini sering dimulai dengan pikiran irasional.

Ketika OCD dimulai, pasien biasanya mulai berpikir bahwa dia sedang dihakimi atau disalahkan karena perilaku mereka. Kecemasan jenis ini membuat orang tersebut melakukan ritual dalam upaya untuk meredakan stres atau rasa malu.

Penyebab lain dari Obsessive-Compulsive Disorder adalah ketika tubuh terpicu dan melepaskan zat kimia seperti adrenalin atau serotonin ke dalam aliran darah. Ketika tubuh dirangsang, dapat menyebabkan pasien memiliki perasaan gugup atau takut, serangan panik, atau mual, atau bahkan diare. Selain itu, orang tersebut mungkin juga merasa bahwa kondisi tersebut mempengaruhi bahan kimia otak.

Obat-obatan seperti obat antikolinergik dan antidepresan juga dapat menyebabkan kondisi tersebut. Antikolinergik, seperti Benadryl dan Ativan, memblokir bahan kimia di otak yang mengendalikan kecemasan dan panik, yang dapat dikaitkan dengan bahan kimia otak yang menghasilkan perasaan takut. Obat anti-kecemasan seperti Xanax dan Valium dapat menyebabkan efek yang sama.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *